Marine Pollution Ditinjau dari Perbandingan Praktik Negara Terhadap Instrumen Hukum Internasional

  • Neneng Yuni Universitas Padjadjaran

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengurai strategi beberapa negara, serta menganalisis keberlakuan instrumen hukum internasional dalam menyikapi marine pollution. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach) dimana jenis dan sumber data yaitu terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder. Selanjutnya, sumber data yang telah dikumpulkan akan diidentifikasi, klasifikasi dan sistematisasi sesuai permasalahan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui cara menelaah sumber ataupun bahan hukum tertulis. Hasil telaah tersebut diinterpretasikan menggunakan metode interpretasi yang sistematis, gramatikal, dan, teleologis. Hasil penelitian menguraikan bahwa strategi dalam menyikapi marine pollution, terdiri dari empat negara, antara lain Australia memilih untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait lingkungan di laut. Indonesia memilih untuk membuat payung hukum serta mendorong pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal. Amerika memilih untuk memprioritaskan peraturan perundang-undangan, antara lain Public Law Nomor 92-500 Tahun 1972 tentang Federal Water Pollution Control Act Amendments of 1972 dan Public Law Nomor 109-449 Tahun 2006 tentang Marine Debris Research, Prevention, and Reduction Act. Jepang melalui Kementerian Lingkungan Hidup memilih untuk melakukan pembersihan di lautan, serta memberlakukan kepada masyarakat terkait daur ulang sampah. Lebih lanjut, instrumen hukum internasional dalam menyikapi marine pollution, antara lain Protocol 1996 dan UNCLOS, serta Protocol MARPOL. Protocol 1996 dan UNCLOS saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan, namun sebagian belum meratifikasi Protocol MARPOL sebagai bagian dari pelaksana Protocol 1996. Adapun saran-saran dalam menyikapi marine pollution secara umum, antara lain pertama, memberikan edukasi kepada masyarakat internasional agar membentuk kepeduliannya terhadap lingkungan laut. Kedua, meratifikasi instrumen hukum internasional terkait marine pollution sehingga terjadi sinkronisasi dan harmonisasi hukum yang dapat dipertanggungjawabkan oleh seluruh masyarakat internasional. Dengan demikian, strategi mengatasi marine pollution dapat diatasi melalui keterhubungan antara perbandingan praktik negara dan instrumen hukum internasional.

Keywords: Instrumen Hukum Internasional, Marine Pollution, Protocol 1996, Protocol MARPOL, UNCLOS

Article Metrics

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Sofyan. (2010). Tanggung Jawab dalam Pencemaran Laut yang Disebabkan oleh Minyak Menurut Hukum Internasional. Inspirasi, Universitas Tadulako, 10, hlm. 139 – 164.

Ahmad Surya Widyansyah. (2020, 4 Maret). Kurangi Sampah Plastik Lautan, Apa Strategi Indonesia? Dalam suara.com. Diakses dari https://www.suara.com/yoursay/2020/03/04/125908/kurangi-sampah-plastik-lautan-apa-strategi-indonesia, pada tanggal 27 Mei 2020.

Allen L. Springer. (1977). Towards a Meaningful Concept of Pollution in International Law. International & Comparative Law Quarterly, Cambridge University Press, 26(3), hlm. 531 – 557. doi: https://doi.org/10.1093/iclqaj/26.3.531

Anthony L. Andrady. (2011). Microplastics in the Marine Environment. Marine Pollution Bulletin, Elsevier, 62(8), hlm. 1596 – 1605. doi: https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2011.05.030

Arbitral Tribunal Tahun 1957 tentang Lake Lanoux Arbitration (France v. Spain).

Claudia Copeland. (2010). Clean Water Act: A Summary of the Law. Dalam CRS Report for Congress. Congressional Research Service, hlm. 1 – 11.

Diah Okta Permata W., Irma Gusmayanti, & Ria Maya Sari. (2014). Penerapan Pengaturan Pembuangan Limbah Minyak ke Laut oleh Kapal Tanker Dilihat dari Perspektif Hukum Lingkungan di Indonesia. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), 1(1), hlm. 155 – 180. doi: http://dx.doi.org/10.38011/jhli.v1i1.8

Editorial (Ed.) (2009). Background Paper for the Threat Abatement Plan for the Impacts of Marine Debris on Vertebrate Marine Life. Canberra: Australian Government Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts.

Editorial. (2015, 11 November). The Pollution Crisis in Sea of Japan. Dalam Renewable Energy World. Diakses dari https://www.renewableenergyworld.com/2015/11/11/the-pollution-crisis-in-sea-of-japan/, pada tanggal 27 Mei 2020.

Edward J. Carpenter & K. L. Smith Jr. (1972). Plastics on the Sargasso Sea Surface. Science, American Association for the Advancement of Science, 175(4027), hlm. 1240 – 1241. doi: https://doi.org/10.1126/science.175.4027.1240

Frank P. Grad. (1971). Environmental Law: Sources and Problems. New York: Matthew Bender.

Homer A. Neal & J. R. Schubel. (1987). Solid Waste Management and the Environment: The Mounting Garbage and Trash Crisis. New Jersey: Prentice Hall.

International Court of Justice. (2010). Reports of Judgments, Advisory Opinions and Orders. Dalam Case Concerning Pulp Mills on the River Uruguay (Argentina v. Uruguay).

International Court of Justice. (2012). Memorial of the Republic of Nicaragua. Dalam Dispute Concerning Construction of a Road in Costa Rica along the San Juan River (Nicaragua v. Costa Rica). Republica de Nicaragua, America Central, 1.

International Court of Justice. Memorial of the Applicant the Federal State of Aeolia. Dalam Case concerning Pollution of the Muktuk Ocean through Ocean Fertilization.

International Maritime Organization Tahun 1972 tentang Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping of Wastes and Other Matter. (Disahkan pada tanggal 12 Desember 1972, di London, Mexico City, Moscow dan Washington).

International Maritime Organization Tahun 1973 tentang International Convention for the Prevention of Pollution from Ships. (Disahkan pada tanggal 2 November 1973, di London).

International Maritime Organization tentang 1996 Protocol to the Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping of Wastes and Other Matter, 1972. (Disahkan pada tanggal 7 November 1996, di London).

International Maritime Organization tentang Protocol of 1978 Relating to the International Convention for the Prevention of Pollution from Ships, 1973. (Disahkan pada tanggal 17 Februari 1978, di London).

John A. Knauss. (1973). Ocean Pollution: Status and Prognostication. Dalam Law of the Sea: The Emerging Regime of the Oceans. University of Rhode Island, hlm. 313 – 328.

John B. Colton Jr., Frederick D. Knapp, & Bruce R. Burns. (1974). Plastic Particles in Surface Waters of the Northwestern Atlantic. Science, American Association for the Advancement of Science, 185(4150), hlm. 491 – 497. doi: https://doi.org/10.1126/science.185.4150.491

Jonathan I. Charney. (1994). The Marine Environment and the 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea. The International Lawyer, American Bar Association, 28(4), hlm. 879 – 901.

Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1990 tentang Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal-Kapal.

Kyle O’Farrell. (2011). PACIA 2011 National Plastics Recycling Survey (2010–11 Financial Year). North Melbourne: Sustainable Resource Use Pty Ltd.

Loura Hardjaloka. (2015). Perspektif Hukum Internasional Atas Pencemaran Laut yang Berasal dari Darat dan Praktek Penanganannya di Beberapa Negara (International Law Perspective on Land-Based Sources Pollution and Treatment Practices in Several Countries). Jurnal Legislasi Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 12(2), hlm. 1 – 30.

M. P. Heide-Jørgensen. (2009). Narwhal (Monodon Monoceros). Dalam Encyclopedia of Marine Mammals, diedit oleh William F. Perrin, Bernd Würsig, & J. G. M. Thewissen, (hlm. 754 – 758). London: Academic Press.

Marcus Eriksen, et al. (2013). Plastic Pollution in the South Pacific Subtropical Gyre. Marine Pollution Bulletin, Elsevier, 68(1 – 2), hlm. 71 – 76. doi: https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2012.12.021

Martin Thiel, et al. (2013). Anthropogenic Marine Debris in the Coastal Environment: A Multi-Year Comparison Between Coastal Waters and Local Shores. Marine Pollution Bulletin, Elsevier, 71(1 – 2), hlm. 307 – 316. doi: https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2013.01.005

Michelle Allsopp, David Santillo, & Paul Johnston. (2007). A Scientific Critique of Oceanic Iron Fertilization as a Climate Change Mitigation Strategy. Dalam Greenpeace Research Laboratories Technical Note 07. Inggris: University of Exeter.

Nancy Wallace. (1985). Debris Entanglement in the Marine Environment: A Review. Dalam Proceedings of the Workshop on the Fate and Impact of Marine Debris. U.S. Department of Commerce, 54, hlm. 259 – 277.

Oslo and Paris Commissions tentang Convention for the Protection of the Marine Environment of the North-East Atlantic, 1972 (Disahkan pada tanggal 15 Februari 1972, di Oslo. Teks diamandemen pada tanggal 24 July 1998).

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM. 4 Tahun 2005 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1115).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 32. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3816).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4227).

Peter G. Ryan, et al. (2009). Monitoring the Abundance of Plastic Debris in the Marine Environment. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 364, hlm. 1999 – 2012. doi: https://doi.org/10.1098/rstb.2008.0207

Peter Mahmud Marzuki. (2016). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Public Law Nomor 92-500 Tahun 1972 tentang Federal Water Pollution Control Act Amendments of 1972. (Legislative History – S. 2770).

Public Law Nomor 109-449 Tahun 2006 tentang Marine Debris Research, Prevention, and Reduction Act. (Legislative History – S. 362).

Safri Burhanuddin. (2017, 11 September). Improving Solid Waste Management Capacity as a Tool for Combating Marine Plastic Debris Issue. Artikel dipresentasikan pada National Conference on Waste To Energy, Jakarta: Coordinating Ministry for Maritime Affairs Republic of Indonesia.

Sebastian A. Gerlach. (1981). Marine Pollution: Diagnosis and Therapy. Heidelberg: Springer-Verlag Berlin.

Sherly Puspita. (2018, 19 Agustus). Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia. Dalam Megapolitan, Kompas.com. Diakses dari https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/19/21151811/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia, pada tanggal 27 Mei 2020.

Sonja Boehmer-Christiansen. (1982). The Scientific Basis of Marine Pollution Control. Marine Policy, Elsevier, 6(1), hlm. 2 – 10. doi: https://doi.org/10.1016/0308-597X(82)90038-0

Statutes of the River Uruguay. (Disahkan pada tanggal 26 Februari 1975, di Salto, Uruguay).

Teddy Prasetiawan. (2018). Upaya Mengatasi Sampah Plastik di Laut. Info Singkat: Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 10(10), hlm. 13 – 18.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 12. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3215).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 98. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3493).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pelayaran. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

United Nations Convention on the Law of the Sea. (Disahkan pada tanggal 10 Desember 1982, di Montego Bay, Jamaica).

Published
2020-08-26
How to Cite
Yuni, N. (2020). Marine Pollution Ditinjau dari Perbandingan Praktik Negara Terhadap Instrumen Hukum Internasional. SIGn Jurnal Hukum, 2(1), 55-71. https://doi.org/10.37276/sjh.v2i1.63